Pendidikan--moral dan intelektual--berkaitan dengan martabat seorang manusia, berkorelasi dengan pendapatan ekonomi, dan mempengaruhi rasa toleransi. Singkatnya, pendidikan dapat membangun sebuah bangsa yang besar dan bermartabat, dan mewujudkan sebuah khairul ummat.
Semua orang menyadari hal ini, termasuk rakyat kecil yang tinggal di pelosok kampung. Mereka mengukur "kesuksesan" mereka dengan melihat kehidupan orang-orang kota di televisi. Semangat yang tinggi untuk duduk di kursi sekolah menggebu-gebu di hati anak-anak usia belasan tahun. Di antara mereka ada yang bercita-cita menjadi guru, dokter, pegawai negeri, atau tentara.
Namun semangat itu segera redup. Ketika hendak sekolah, orang tua mereka mengatakan "bapak tidak punya uang". Kata-kata ini terlontar dari jutaan bapak dan ibu di Indonesia. Alhasil, banyak anak putus sekolah.
Berdasarkan latar belakang semacam inilah kami membangun Yayasan Nurul Amal--sejak 1980-an, sebuah panti asuhan berorientasi pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar